Nada Gamelan Jawa Diaplikasikan Dalam Nada Musik Barat

Selasa, 31 Juli 2012

TANGGA NADA GAMELAN JAWA DIAPLIKASIKAN DALAM MUSIK BARAT. Sesuai namanya, gamelan Jawa merupakan alat musik yang berasal dari suku Jawa. Gamelan sebagian besar terdiri dari kumpulan beberapa instrumen perkusi, yang mempunyai nada pentatonik (5 nada). Pentatonik di gamelan jika diukur frekuensinya tidak memiliki persamaan dengan frekuensi di musik Barat, begitu juga ukuran jarak (interval) nada. Tangga nada gamelan berdasarkan larasnya diklasifikasikan menjadi 2, yaitu slendro dan pelog.
Sedangkan laras slendro dan pelog berdasarkan pathet dibagi menjadi :
- slendro 9 (ji, ro, lu, mo, nem)
- slendro manyuro (ji, ro, lu, mo, nem)
- pelog nem (ji, ro, lu, mo, nem)
- pelog barang (ro, lu, mo, nem, pi)
- pelog limo (ji, ro, pat, mo, nem)

Seiring dengan perkembangan jaman yang disertai dengan canggihnya teknologi, irama-irama musik gamelan kini dapat dimainkan dengan alat musik Barat. Dan akhirnya muncul gender musik baru, seperti contoh musik campursari. Pada orkes campursari menggunakan instrumen tradisional yang dipadukan dengan instrumen Barat. Tradisional yakni saron, bahkan ada juga yang menambahkan gambang, gender, gong, dsb.
Sedangkan instrumen Barat meliputi gitar, bass, keyboard, drum, dsb. Seperti yang telah dijelaskan di paragraf pertama, bahwa antara instrumen barat dengan gamelan tidak memiliki persamaan ukuran frekuensi tiap nadanya. Tentunya apabila tidak disamakan, dan dimainkan secara bersamaan akan muncul fals dan tidak enak didengar.

Pada umumnya pada orkes campursari menggunakan saron (instrumen tradisional yang lain) yang sudah dicocokkan kelarasan (frekuensi)-nya dengan instrumen Barat. Tangga nada yang digunakan selalu mengikuti tergantung dari lagunya, misalnya lagu-lagu dari karawitan digarap dengan orkes campursari maka tangga nada karawitan masih tetap digunakan.

Pada umumnya nada dasar untuk mengikuti tangga nada gamelan adalah A mayor atau Bes mayor untuk tangga nada pelog nem, pelog limo dan slendro 9. Sedangkan nada dasar E mayor untuk tangga nada pelog barang. Berikut adalah tangga nada gamelan yang dimainkan dengan musik Barat :

Tangga Nada Pelog Tangga Nada Barat
1 (ji) = 3 (mi)
2 (ro) = 4 (fa)
3 (lu) = 5 (sol)
4 (pat) = 6 (la)
5 (mo) = 7 (si)
6 (nem) = 1 (do)
7 (pi) = 2 (re)
NB : pada tangga nada pelog barang terjadi perbedaan nada 2 (ro), yaitu nada 2 (ro) pelog barang = nada 7 (si) dalam tangga nada mayor (nada dasar E).

Tangga Nada Slendro Tangga Nada Barat
1 (ji) = 3 (mi)
2 (ro) = 5 (sol)
3 (lu) = 6 (la)
5 (mo) = 1 (do)
6 (nem) = 2 (re)
Demikian dari Saya, kalau ada yang salah mohon kritikannya demi kelestarian Seni Jawa. Semoga bermanfaat dan sukses selalu!!!
READ MORE - Nada Gamelan Jawa Diaplikasikan Dalam Nada Musik Barat

Seorang Wanita Yang Suaminya Pengangguran Membagikan Kisah Penantiannya

Minggu, 29 Juli 2012

Saya ingin berbagi satu cerita yang indah dengan Anda. Saya bertemu Yane Pe Benito ketika saya memberi khotbah di perusahaannya. Yane adalah seorang wanita yang menyenangkan yang memiliki kisah yang mengagumkan untuk diceritakan, saya memutuskan untuk menceritakannya pada dunia. Dua tahun lalu, suami Yane, Beni, tanpa peringatan, kehilangan pekerjaannya. Hal ini menyebabkan rasa sakit dua kali lipat karena pekerjaannya sebenarnya sangat menjanjikan. Selama 6 tahun, Beni sangat menikmati pekerjaannya di sebuah perusahaan distribusi multinasional untuk produk perawatan kulit. Namun karena perubahan struktur organisasi yang terjadi dalam perusahaan tersebut (yang sering terjadi di banyak perusahaan belakangan ini), ia di-PHK.

Yane memutuskan untuk memberitahu berita menyedihkan itu pada kedua anaknya yang masih kecil, Gabriel (6 tahun) dan Marga (4 tahun). Ia memilih dengan hati-hati kata-kata yang akan dipakai untuk menjelaskan hal tersebut. "Anak-anak, kita harus menjaga lebih baik barang-barang kita…dan tidak memboroskan uang kita karena…ayah tidak punya pekerjaan lagi."

Gabriel kecil berkata, "Maksud ibu, ayah dipecat?" Yane terkejut mendengar kata-kata yang kasar tersebut. "Di mana kamu belajar tentang kata itu?!" Puteranya menjawab tanpa berbelit-belit, "Dari Peter Parker – Spiderman."

Tapi ya, PHK hanya merupakan kata yang lebih baik dari "Keluar, kami tidak lagi membutuhkanmu di sini." Kehilangan pekerjaan adalah selalu menyakitkan, sekalipun jika dibarengi dengan "pesangon". Di satu sisi Yane bersyukur atas "rejeki nomplok" itu, tapi di sisi lain Yane kuatir, menebak-nebak berapa lama keluarga mereka akan hidup dengan bergantung pada pesangon itu.

Beberapa bulan pertama semua berjalan baik; Beni menerima rata-rata dua panggilan interview setiap minggu. Namun beberapa bulan menjadi setahun – dan terus berlanjut, panggilan interview semakin sedikit dan jarang.

Selama hampir dua tahun suaminya menganggur, Yane melalui kegelisahannya sendiri. Sebagai seorang ibu dari dua anak usia sekolah, ia melihat tabungan mereka yang semakin menipis. (Sebagai ukuran, ia pindah dari pekerjaan yang sudah ditekuninya selama 8 tahun, ke pekerjaan yang lebih tinggi bayarannya.)

Tapi di samping dana yang semakin berkurang, ia juga kuatir akan harga diri Beni. Bukan karena Beni tidak mencoba; namun kelihatannya memang tidak banyak kesempatan kerja bagi pria berumur dengan latar belakang dan pengalaman seperti yang dimiliki Beni. Sebenarnya ada dua pekerjaan yang ia terima, tapi keduanya hanya bertahan sebentar. Sebut saja sebuah konflik kepribadian atau ketidak-cocokan, tapi Beni tidak dapat melihat dirinya bekerja lama di sana. Dengan marah, Beni akan keluar lagi.

Dan pernikahan mereka pun mengalami kesulitan, karena sekarang Yanelah yang memberi penghasilan bagi keluarga. "Akankah ego suami saya bertahan selama ini?" ia terus dan terus bertanya pada dirinya sendiri. Semakin waktu berlalu, ia semakin dan semakin kuatir akan Beni.

Yane mulai bertanya pada Tuhan, "Tuhan, saya tidak mengerti apa lagi yang Engkau sedang ajarkan pada kami! Bagaimana lagi kami harus berdoa? Apa lagi yang harus kami doakan?". Itulah saat ketika Yane menyadari bahwa doa mereka harus lebih spesifik.

Maka ia mengumpulkan kedua anaknya dan berkata, "Mari berdoa bagi ayah, agar ia dapat menemukan suatu pekerjaan yang baik dengan seorang atasan yang baik – seseorang yang seperti atasannya di perusahaan yang dulu."

Dan itu menjadi doa spesifik keluarga tersebut. "Tuhan, tolong ayah untuk mendapatkan seorang atasan yang baik seperti atasannya dulu, dalam nama Yesus."

Suatu hari, sekitar setahun lalu dari hari ini, Yane pulang dari kerja dan melihat kedua anak dan suaminya sedang berdempetan sambil membungkuk. "Ada apa ini?" tanyanya.

Ia mendengar anak-anaknya berbisik dengan gembiranya, "Tunjukkan pada ibu sekarang!" Beni menyodorkan sebuah amplop coklat padanya. Yane pikir itu adalah sesuatu dari sekolah anak-anak.

Tapi bukan. Dengan perlahan ia menarik keluar secarik kertas dari amplop itu, ia membaca nama perusahaan…kemudian jabatan suaminya…dan gajinya… Sampai di sini, ia mengangguk puas.

Namun ketika ia sampai ke bagian bawah kertas tersebut, ia kaget setengah mati. Karena ada sebuah tanda tangan. Tanda tangan milik atasan favorit Beni!

Diiringi tatapan heran anak-anaknya, Yane mulai menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan. Ia sangat sulit untuk mempercayai ini! Seperti seorang anak, ia melompat-lompat kesenangan, dan disambut gembira oleh kedua anaknya yang ikut melompat dan tertawa bersamanya.

Gabriel bertanya pada ibunya, "Ibu, mengapa engkau menangis dan tertawa pada saat yang bersamaan?"

Yane melihat kesempatan bagus untuk menjelaskan, "Ibu menangis karena ibu begitu bahagia. Ingatkah bagaimana kamu berdoa untuk seorang atasan yang baik bagi ayah? Lihatlah nama ini," ia menunjuk kertas yang masih ia pegang. "Kita hanya meminta seorang atasan yang seperti atasan ayah yang dulu. Tapi, Tuhan memberi ayah seorang atasan yang persis sama! Ia menjawab doa-doa kita!"

Saat itulah Gabriel mulai menangis.
"Mengapa kamu menangis?" tanya Yane.
"Karena aku juga sangat bahagia," kata anak laki kecil itu, dan seluruh keluarga saling berpelukan.

Ketika Yane menceritakan kisah ini, saya tahu saya harus berbagi cerita ini dengan Anda.
READ MORE - Seorang Wanita Yang Suaminya Pengangguran Membagikan Kisah Penantiannya

Mensyukuri Nikmat Rumah Tangga


Pernikahan adalah anugerah dan nikmat yang sangat besar bagi umat manusia. Hubungan cinta kasih sepasang suami istri adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT.

Firman Allah SWT :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa teteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS.Ar-Ruum: 21).

Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut bahwa : “Kemudian, di antara kesempurnaan rahmat Allah kepada umat manusia adalah Dia menjadikan pasangan-pasangan mereka dari jenis-jenis mereka sendiri serta menjadikan diantara mereka mawaddah yaitu perasaan cinta dan rahmah yaitu kasih saying. Yang mana seorang laki-laki mengikat (menkahi) seorang wanita disebabkan rasa cinta atau sayang kepadanya dengan lahirnya seorang anak, disebabkan rasa saling membutuhkan nafkah dan kasih sayang di antara keduanya dan lain sebagainya.”

Cinta dan kasih sayang yang terjalin antara sepasang insan laki-laki dan perempuan yang belum pernah saling mengenal sesungguh merupakan anugerah yang tiada terkira. Sang suami mencintai istrinya padahal sebelumnya tidak pernah terlintas di relung hatinya. Lalu atas kuasa Allah SWT mereka berdua bertemu dan dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Kemudian Allah SWT menumbuhkan perasaan cinta dan kasih sayang dalam hati mereka. Keduanya saling mengasihi dan menyayangi. Suami merasakan ketenangan dan kedamaian bila berada di sisi san istri, demikian pula sebaliknya. Diman dan kapanpun, keduanya ingin selalu bersama.

Suami istri ibarat pakaian bagi pasangannya yang saling memberi kehangatan, menutupi, merekatkan, melindungi dan senantiasa saling membutuhkan.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT :
“Mereka itu ibarat pakaian bagimu, dan kamupun ibarat pakaian bagi mereka.”(QS.Al-Baqarah: 187)

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, Firman Allah SWT, “Mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id Hayyan mengatakan,” Artinya, mereka itu adalah pemberi ketenangan bagi kalian, dan kalian juga pemberi ketenangan bagi mereka.” Ar-Rabi’ bin Anas mengatakan, “Mereka bagaikan selimut bagi kalian dan kalian bagaikan selimut bagi mereka.”

Sesungguhnya sebuah ikatan hati yang sangat erat, sampai-sampai Rasulullah SAW mengatakan:
“Belum kami saksikan solusi bagi sepasang insan yang saling jatuh cinta selain menikah”

Maksudnya, obat yang paling manjur untuk mengobati penyakit ‘isyq (Jatuh cinta) adalah menikah. Itulah solusi yang paling tepat yang tidak perlu mencari solusi-solusi lain selama jelan menuju pernikahan bisa ditempuh.

Atau makana hadist ini adalah, belum pernah kami saksikan hubungan cinta kasih yang melebihi cinta kasih sepasang insane dalam ikatan pernikahan. Karena dengan ikatan pernikahan itu cinta kasih di antara mereka semakin hari semakin dalam dan semakin kuat.

Rumah tangga yang Allah karuniakan kepada manusia adalah anugerah yang sangat besar, terlebih lagi manakala Allah SWT menganugerahkan kepadamu seorang istri yang shalihah, sebaik-baik perhiasan dunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaki-baik perhiasan dunia adalah istri yang shalihah.”

Namun, tidak semua laki-laki mendapatkan anugerah seperti ini. Bukankah engkau saksikan banyak pemudayang sudah ingin menikah namun Allah SWTbelum memberikan kemampuan kepadanya. Dan berapa banyak pula suami yang mendapatkan istri yang buruk perangai dan akhlaqnya, sehingga rumahnya ibarat Neraka baginya….?

Sebagai manusia kita sering lupa dan kadang kala kita baru dapat merasakan besarnya sebuah nikmat justru setelah nikmat itu tercabut dari kita. Banyak orang yang beru merasakan bearnya nikmat sehat setelah ia sudah jatuh sakit. Seorang baru merasakan besarnya nikmat kehidupan, justru setelah ia berada di ambang kematian. Seorang baru merasakan nikmat kaya justru setelah ia jatuh miskin…

Memang, sangat sedikit manusia yang mau bersyukur. Maha benar Allah SWT dalam firman-Nya:
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”(QS.Saba’:13)

Pandai-pandai mensyukuri nikmat ini dan jangan sekali-kali kufur. Sebab Allah SWT telah menyatakan:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)
READ MORE - Mensyukuri Nikmat Rumah Tangga

 
 
 
CONTOH DAFTAR ISI TUTORIAL BLOG
CONTOH DAFTAR ISI TUTORIAL BLOG