Mensyukuri Nikmat Rumah Tangga

Minggu, 29 Juli 2012


Pernikahan adalah anugerah dan nikmat yang sangat besar bagi umat manusia. Hubungan cinta kasih sepasang suami istri adalah salah satu tanda kebesaran Allah SWT.

Firman Allah SWT :
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa teteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan saying. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS.Ar-Ruum: 21).

Ibnu Katsir menafsirkan ayat tersebut bahwa : “Kemudian, di antara kesempurnaan rahmat Allah kepada umat manusia adalah Dia menjadikan pasangan-pasangan mereka dari jenis-jenis mereka sendiri serta menjadikan diantara mereka mawaddah yaitu perasaan cinta dan rahmah yaitu kasih saying. Yang mana seorang laki-laki mengikat (menkahi) seorang wanita disebabkan rasa cinta atau sayang kepadanya dengan lahirnya seorang anak, disebabkan rasa saling membutuhkan nafkah dan kasih sayang di antara keduanya dan lain sebagainya.”

Cinta dan kasih sayang yang terjalin antara sepasang insan laki-laki dan perempuan yang belum pernah saling mengenal sesungguh merupakan anugerah yang tiada terkira. Sang suami mencintai istrinya padahal sebelumnya tidak pernah terlintas di relung hatinya. Lalu atas kuasa Allah SWT mereka berdua bertemu dan dipersatukan dalam ikatan pernikahan. Kemudian Allah SWT menumbuhkan perasaan cinta dan kasih sayang dalam hati mereka. Keduanya saling mengasihi dan menyayangi. Suami merasakan ketenangan dan kedamaian bila berada di sisi san istri, demikian pula sebaliknya. Diman dan kapanpun, keduanya ingin selalu bersama.

Suami istri ibarat pakaian bagi pasangannya yang saling memberi kehangatan, menutupi, merekatkan, melindungi dan senantiasa saling membutuhkan.

Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah SWT :
“Mereka itu ibarat pakaian bagimu, dan kamupun ibarat pakaian bagi mereka.”(QS.Al-Baqarah: 187)

Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya, Firman Allah SWT, “Mereka itu adalah pakaian bagi kamu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka.” Ibnu Abbas, Mujahid, Sa’id Hayyan mengatakan,” Artinya, mereka itu adalah pemberi ketenangan bagi kalian, dan kalian juga pemberi ketenangan bagi mereka.” Ar-Rabi’ bin Anas mengatakan, “Mereka bagaikan selimut bagi kalian dan kalian bagaikan selimut bagi mereka.”

Sesungguhnya sebuah ikatan hati yang sangat erat, sampai-sampai Rasulullah SAW mengatakan:
“Belum kami saksikan solusi bagi sepasang insan yang saling jatuh cinta selain menikah”

Maksudnya, obat yang paling manjur untuk mengobati penyakit ‘isyq (Jatuh cinta) adalah menikah. Itulah solusi yang paling tepat yang tidak perlu mencari solusi-solusi lain selama jelan menuju pernikahan bisa ditempuh.

Atau makana hadist ini adalah, belum pernah kami saksikan hubungan cinta kasih yang melebihi cinta kasih sepasang insane dalam ikatan pernikahan. Karena dengan ikatan pernikahan itu cinta kasih di antara mereka semakin hari semakin dalam dan semakin kuat.

Rumah tangga yang Allah karuniakan kepada manusia adalah anugerah yang sangat besar, terlebih lagi manakala Allah SWT menganugerahkan kepadamu seorang istri yang shalihah, sebaik-baik perhiasan dunia. Rasulullah SAW bersabda:
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaki-baik perhiasan dunia adalah istri yang shalihah.”

Namun, tidak semua laki-laki mendapatkan anugerah seperti ini. Bukankah engkau saksikan banyak pemudayang sudah ingin menikah namun Allah SWTbelum memberikan kemampuan kepadanya. Dan berapa banyak pula suami yang mendapatkan istri yang buruk perangai dan akhlaqnya, sehingga rumahnya ibarat Neraka baginya….?

Sebagai manusia kita sering lupa dan kadang kala kita baru dapat merasakan besarnya sebuah nikmat justru setelah nikmat itu tercabut dari kita. Banyak orang yang beru merasakan bearnya nikmat sehat setelah ia sudah jatuh sakit. Seorang baru merasakan besarnya nikmat kehidupan, justru setelah ia berada di ambang kematian. Seorang baru merasakan nikmat kaya justru setelah ia jatuh miskin…

Memang, sangat sedikit manusia yang mau bersyukur. Maha benar Allah SWT dalam firman-Nya:
“Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.”(QS.Saba’:13)

Pandai-pandai mensyukuri nikmat ini dan jangan sekali-kali kufur. Sebab Allah SWT telah menyatakan:
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya adzab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim: 7)

0 komentar:

Posting Komentar

 
 
 
CONTOH DAFTAR ISI TUTORIAL BLOG
CONTOH DAFTAR ISI TUTORIAL BLOG